![]() |
Catatan untuk bunda
Sungguh ini kali pertama aku melihatmu berbaring di atas
kasur yang tak pernah kau inginkan. Kau tahu? Hatiku hampa dan tak mampu lagi
menahan rasa yang tak pernah ku rasàkan diwaktu yang lain saat engkau
mengalaminya. Menjagamu hal biasa yang pernah ku lakukan tiap kali engkau
berbaring dalam keadaan tak berdaya di atas tikar andalanmu. Tapi menjaga dan
melihatmu di atas kasur yang kau hindari dalam keadaan tak berdaya, sungguh
membuat aku sakit hingga tak mampu lagi menahan deraian air mata yang terus
mengalir. Bahkan dengan mengusapnya pun akan semakin menambah rasa sakit ini.
Tuhan... sungguh aku tak ingin melihatnya seperti ini, yang
wajah pucat n tak berdaya.
Teringat saat-saat yang telah berlalu, melihat dirinya yang
begitu kuat berbadan tegak dengan senyum yang mengembang, membuat aku benar-
benar terhibur. Walaupun sesekali aku pernah jengkel bahkan marah karena tak
ingin di tegur atau dilarang olehnya. Tapi sungguh, aku tak berniat sedikitpun
ingin membenci bahkan memusuhinya. Tak ada maksud lain selain memberitahunya
bahwa aku lagi marah dengannya karena sikapnya kepadaku. Walaupun sebenarnya
sangat susah untuk mengungkapkannya.
Kau tahu? Sekarang aku hanya bisa bermain dan bercanda
dengan bayanganmu yang bahkan sangat susah untuk ku jabarkan. Entahlah, ini
kali pertama yang pernah ku rasakan dan benar-benar membuatku tak mengerti.
Sapaanmu yang dulu kadang ku rindukan bahkan suaramu yang
lantang dan membuat seisi rumah takut, rasanya ingin ku dengar kembali. Kau
tahu? Sekarang semuanya benar-benar berubah setelah engkau pergi. Dan bahkan
untuk kepergianmu pun hanya bagaikan mimpi yang sangat panjang dan aku pun tak
tahu akan berakhir dimana.
Sungguh, rindu yang tak terjabah. Berharap akan kehadirannya walaupun hanya secepat kilat dalam mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar